Mitos Syech Ahmad Bunda di Masyarakat Muara Lembu.
Kabupaten Kuantan Singinging (Kuansing) tepatnya di Ibu kota Kecamatan Singingi, Muara Lembu, terdapat sosok ulama berpengaruh yang banyak jasanya dalam menyiarkan ajaran Islam. Syekh Ahmad Bunda yang pernah menulis kitab Alquran dengan tulisan tangan, telah diakui keasliannya dan bernilai tinggi.
Syekh Ahmad Bunda lahir di Desa Kotopinang, sekarang bernama Muara Lembu. Adalah kebiasaan kaum ibu di desa itu, sebelum bekerja menidurkan bayinya di dalam ayunan. Alkisah, saat sang ibu pulang dari bekerja ternyata
ayunan Ahmad Bunda telah kosong. Si bayi yang baru berusia tiga bulan itu hilang. Putih nan Panjang, Ibu Ahmad
Bunda dan ayahnya Datuk Kutai, segera menghadap tukang tenun yang bernama Datuk Husin. Menurut tukang tenun, anak mereka dilarikan oleh jin yang baik hati. Kedua orang tua itupun dipesankan untuk tidak terlalu khawatir karena Ahmad Bunda masih hidup dan berada dalam keadaan sehat.
Namun karena anaknya susah ditemui, hati Putih nan Panjang serta Datuk Kutai tetap tertekan. Bertahun-tahun keduanya bertingkah bak orang senu. Ramalan tiga orang dukun yang cukup terkenal masih dianggap sebagai obat
penawar duka belaka. Dua puluh tahun berlalu ibarat bertanam kelapa sudah banyak menghasilkan buah, batangnya
semakin tinggi, pelepah dan daunnya semakin kuat mendapat tiupan angin. Dan mendung tebalpun berganti dengan angin segar. Perlahan-lahan orang tua Ahmad Bunda mulai dapat melupakan kesedihan itu.
Apalagi kemudian mereka kembali dianugerahi seorang anak. Setelah lahir, anak itu diberi nama Sari Emas. Kembalinya Syekh Ahmad Bunda Pada suatu malam, ketika Datuk Kutai, Putih Nan Panjang dan Sari Emas asyik bercerita mengenai Ahmad Bunda tiba-tiba terdengar ketukan pintu diiringi ucapan “Assalamu’alaikum!” Ketika
pintu dibuka, berdiri sesosok manusia berjubah putih dengan tangan memegang kitab. Datuk Kutai mempersilahkan masuk, namun sang tamu mengajukan satu syarat, ia baru akan masuk jika beberapa isi rumah yang disebutkannya haram telah dikeluarkan. Setelah Datuk Kutai memenuhi persyaratan tadi, maka mulailah tamu itu menjelaskan siapa dirinya sebenarnya. Ternyata dialah Ahmad Bunda, si anak hilang itu. Mengenai kehilangannya itu, Ahmad Bunda bercerita bahwa ia dilarikan oleh jin wanita yang kaya dan baik hati ke negeri Gujarat untuk kemudian
mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama Islam.
Pada akhirnya, Ahmad Bunda pun mengajak ayah, ibu dan adiknya untuk meninggalkan faham dinamisme yang selama ini dianut untuk kemudian memeluk agama Islam. Alhasil, berubahlah kehidupan keluarga itu secara berangsur-angsur. Datuk Kutai yang dulunya dikenal sebagai penyabung ayam telah meninggalkan kebiasaan buruk itu dan perbuatan lain yang dilarang agama Islam. Dia pun mengerjakan salat dan ibadah-ibadah lain seperti yang telah diajarkan Ahmad Bunda. Berbagai usaha dilakukan Ahmad Bunda untuk mengembangkan agama Allah ini. Selain keluarganya, secara bertahap Islam diterima oleh sanak famili.
Jul 7, 2018
Home »
» Tulisan Tangan Syekh Ahmad Bunda dari Desa Kotopinang
Tulisan Tangan Syekh Ahmad Bunda dari Desa Kotopinang
Related Posts:
Kerajaan Koto Alang Situs Kerajaan Koto Alang ini telah sangat lama terlupakan. Hanya beberapa Tokoh adat yang tetap menjaganya. Walau dijaga, tetap saja tak lepas dari tangan jahil yang suka memperjual belikan Benda Cagar Budaya (BCB) ya… Read More
Masjid Jami' Koto Pangean Tertua di Kuansing Masjid Jami’ terletak di Desa Koto Tinggi Kecamatan Pangean merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Kuantan Singingi, dan Provinsi Riau. Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Pangean ini, konon dibangun pertama… Read More
Kisah "Olang Soghak" dari Inuman Si Mikin (Cerita Anak Durhaka dari Kuantan Singingi) Cerita ini diangkat dari cerita rakyat Rantau Kuantan. Namun, ditulis berdasarkaan fiktif belaka. Penulis mendapatkan cerita dari seorang narasumber yamg benama S… Read More
Legenda : Negeri 9 Koto Hikayat Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan SingingiDahulu kala ada seorang yang diberi gelar dengan ninik putih darah tunjuk yang berasal darisumatera barat, ia melakukan perjalanan dan sehing… Read More
Negeri Silat Bukit Sangkar Puyuh (Pangean) Terbilang dari Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau, terdapatlah sebuah daerah bernama Pangean. Dari sinilah dikenal asal muasal silek pangean ke penjuru negeri. Dalam sejarah, menurut buku Kulik Kore (Tambo) nege… Read More
0 comments:
Post a Comment